Morris 117 menjelaskan bahwa tidak ada kontradiksi dalam hal melihat Allah dalam ajaran Alkitab, karena sebelum Anak Allah menjelma menjadi manusia, setiap kali orang dikatakan melihat Allah, mereka seperti Musa (dalam Keluaran 33:20-23), visi mereka tidak lengkap, dan tidak menyatakan kepenuhan Allah.
Isa Al-Masih disebut Anak Allah karena Dia adalah Firman Allah yang menjadi manusia, yang melakukan karya penebusan, penyelamatan manusia dan menghapus dosa dunia (ayat 29). Dengan demikian setiap orang yang percaya kepada Isa Al-Masih adalah Tuhan dan Juruselamatnya, sudah bebas dari ancaman hukuman api neraka jahanam.
Yesus keturunan Maria inilah yang akan meremukkan kepala ular (mengalahkan setan). Dalam sejarah keselamatan, tentu Tuhan Yesus dan Bunda Maria tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain, karena Bunda Maria adalah Ibu Tuhan Yesus. Rencana Allah Bapa mengutus Allah Putra menjelma menjadi manusia, sekaligus menjadi rencana menyiapkan calon ibu-Nya.
Dalam pemikiran Anselmus, alasan mengapa Allah mau menjadi manusia karena Allah tidak dapat menutup realita dari kuasa dosa yang menguasai kehidupan manusia. Realita kuasa dosa dalam kehidupan manusia sangatlah melukai hatiNya.
Betul, Tuhan mampu menjelma menjadi manusia, bukan manusia yang menjelma menjadi Tuhan karena dipertuhankan. Dan Tuhan yang mampu menjelma itu telah menjadi manusia. Apakah TUHAN Allah menjelma menjadi manusia bertentangan dengan ke-Ilahian-Nya? Jelas Tidak! TUHAN Allah hanya berkata jangan ada padamu 'ilah' lain dihadapan-Nya (ref. Keluaran 20
Karena Sang Firman Allah menjelma menjadi manusia sejak masa Dia dikandung oleh perawan Maria. Hal ini berarti setelah 9 bulan, Sang Firman Allah yang telah menjadi manusia itu lahir pada tanggal 25 Desember.
YzsBfI.
allah menjelma menjadi manusia karena